19 September 2009

cerpen: bola dalam dunia kecil

waktu ini berjalan terlalu cepat. aku bahkan tak kuasa untuk mengejarnya, banyak sekali tempat-tempat yang tak bisa kusinggahi. Pula 3 hari yang lalu ketika aku berada diluar rumah. hari itu jalanan sangat padat, entah mungkin karena minggu ini adalah minggu menjelang hari lebaran. sehingga banyak orang yang ingin berbelanja atau mudik. mudik? aku berpikir kota bogor ini hampir seperti ibukota. banyak sekali pendatang-pendatang yang asing sekali mukanya. siang saat itu sangat panas, terik matahari bersinar seperti lampu panggung menyorot satu sosok saja. aku memperhatikan orang-orang. rata-rata dari mereka berkulit hitam, lusuh, banyak sekali yang memebawa tas-tas besar. entah hendak kemana mereka. kalian pasti bertanya apa yang aku lakukan di siang bolong seperti itu?

aku memutuskan untuk pergi sendirian saja. ya, aku merasa sangat bosan dirumah. sebelumnya ibuku menguji kesabaranku. aku merasa sangat kesal, ibu menyalahkanku atas perlakuanku pada bapak (yang katanya meyakitkan hatinya) aku tiba2 tersadar..
hari itu aku sangat kesal sekali pada adikku, romi. mungkin efeknya terbawa pada bapak -yang notabene tidak bersalah- tapi hari itu aku sangaaaaat kesaaalll..
ahh sudahlah, aku tidak ingin membahasnya secara lebar.

tiba-tiba dalam otakku penuh dengan kebencian. aku benci perbedaan gender yang memposisikan wanita berada dibawah laki-laki, aku benci atas diriku yang tidak bisa bebas mengungkapkan aspirasiku, aku benci orang-orang yang berfikiran naif, aku benci mereka yang tidak bisa hidup sederhana, aku benci karena diam nya diriku malah berujung petaka.

aku tidak suka berbicara hal pribadi pada banyak orang. aku tidak ingin orang2 mengetahui apa yang aku pikirkan, sekalipun keluargaku. aku hanya takut mereka merusak semuanya, aku takut akan segala hal. aku pun takut karena aku mampu membaca pikiran mereka. aku ingin hidup sederhana. aku suka mengahdapi cobaan ini sendiri walau pada akhirnya aku lelah dan bersandar. bukan pada manusia, aku hanya bersandar apada pohon-pohon tua yang sebentar lagi akan tumbang. hal tersebut membuatku tersadar bahwa aku tidak boleh bersandar dalam waktu yang lama. karena pohon tua itu berumur. aku haru segera bangkit.

saat ini aku sangat menikmati kesendirianku. aku wanita 27 tahun. sangat idealis. suka melakukan yang penuh dengan kemaskulinitas-an. aku tidak suka dengan hal yang feminis. hari ini aku mencoba melakukannya. aku membantu ibuk menata pajangannya. namun aku ceroboh. kemampuan motorikku untuk benda-benda indah seperti itu tidak kuat. jariku terluka tersayat pajangan kristal ibuku. dan lukanya masih terasa walau sudah ku obati.

No comments: